Kementan Kembali Gencar Memproduksi Bawang Putih di Magelang

Kementan Kembali Gencar Memproduksi Bawang Putih di Magelang
Bawang Putih. ILUSTRASI. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, MAGELANG - Kementerian Pertanian (Kementan) kembali menggeliatkan produksi bawang putih di Magelang, Jawa Timur. Salah satunya dengan mewajibkan importir untuk menanam bawang putih bekerja sama dengan kelompok tani di Magelang.

Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Suwandi menyatakan, pola kemitraan ini sangat bagus dan menguntungkan kedua belah pihak. Pelaku usaha menyiapkan modal dan tata niaganya, sedangkan petani melakukan budidaya sehingga kemitraan terus berjalan secara berlanjutan

“Sesuai arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, kami terus mengembangkan bawang putih secara bertahap untuk mencapai swasembada dan kesejahteraan petani. Target swasembada pada 2021 ditanam 80 ribu hektar,” kata Suwandi dalam keterangan yang

Magelang, dulunya adalah salah satu sentra penghasil bawang putih terbesar di Indonesia pada dekade 1980 sampai 1990-an. Sentra utama berada di lereng gunung Sumbing yaitu Kecamatan Kaliangkrik dan Windusari pada ketinggian di atas seribu mdpl. Namun seiring dengan mulai masuknya bawang putih impor pada 1995-an, kejayaan bawang putih Magelang berangsur surut.

Kini, geliat kebangkitan bawang putih di dua kecamatan tersebut mulai menghasilkan. Total sampai dengan saat ini terdapat 14 perusahaan yang memiliki komitmen tanam di Magelang. Varietas lokal yang ditanam seperti lumbu hijau, lumbu kuning, lumbu putih, tawangmangu baru mampu berproduksi rata-rata mencapai tujuh ton per hektare.

Suwandi mengungkapkan pada 2018 Kementan siap mengembangkan kawasan bawang putih dari APBN seluas 6.100 hektare lebih.

“Pelaku usaha wajib tanam 7.400 hektare, juga ada tanam petani swadaya dan investor,” terang Suwandi.(tan/jpnn)


Kementan kembali menggeliatkan produksi bawang putih di Magelang, Jawa Timur dengan mewajibkan importir untuk menanam bawang putih.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News