Kementan Optimalkan Potensi Lahan Rawa untuk Dongkrak Produksi Beras

Tersedianya benih unggul dengan mudah di tingkat petani merupakan komitmen Kementan sebagai upaya nyata peningkatan produksi beras.
"Arahan Bapak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di 2022 ini harus mengoptimalkan potensi alam khususnya sumberdaya pertanian dengan cara-cara baru atau teknologi modern," ungkapnya.
Sebab, kata dia, tahun ini dihadapkan tantangan besar yakni perubahan iklim ekstrim dan pandemi covid19.
"Optimalisasi lahan rawa salah satu terobosan meningkatkan penyediaan beras nasional bahkan kita bisa ekspor," terangnya.
Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumsel menyebutkan jumlah luas lahan baku sawah Provinsi Sumsel seluas 470.602 ha yang didominasi lahan Pasang Surut seluas 212.426 ha.
"Karakteristik dan permasalahan lahan rawa adalah kondisi, lahan rawa rata-rata keasaman tanah yang tinggi, terbatasnya infrastruktur, dan kultur masyarakat, sehingga berakibat sangat tergantung pada iklim," ungkapnya.
Karena itu, dia mengatakan diperlukan upaya perbaikan infrastruktur terutama tanggul dan kanal serta peningkatan penerapan teknologi oleh petani sehingga produksi dan produktivitas akan meningkat.
Peneliti Bala Besar Penelitian Padi, Badan Litbang Kementan, Indrastuti Apri Rumanti mengatakan tanaman padi bisa mengalami 4 tipe terjadinya cekaman tergenang dan terendam di lahan rawa.
Kementerian Pertanian (Kementan) mengoptimalkan lahan rawa menjadi pertanian produktif guna mendongkrak produksi pangan khususnya padi atau beras nasional.
- Wamentan Sudaryono Kunjungi Pusat Pertanian di Belanda, Ini Tujuannya
- Kementan Kukuhkan Young Ambassador Agriculture 2025 & Duta Brigade Pangan Inspiratif
- Mentan Amran Sebut Produksi Beras Melonjak, Ini Angka Tertinggi
- Wamentan Sudaryono Optimistis Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia
- Resah Lihat Kondisi Ekonomi, Mahasiswa UKI Bagikan Beras untuk Membantu Warga
- Serapan BULOG Jatim Tembus 300 Ribu Ton Setara Beras, Tertinggi dalam 10 Tahun Terakhir