Kementan Pastikan Kenaikan Harga Cabai hanya Sementara

Ketika harga tinggi, petani terkesan 'terancam' oleh operasi pasar, tetapi ketika harga jatuh mereka merasa dibiarkan.
Hal ini agaknya perlu disadari berbagai pihak.
Kementan di bawah kepemimpinan Menteri Syahrul Yasin Limpo berusaha merancang program dan kegiatan yang berpihak penuh kepada petani.
Di mulai dari sisi hulu, pendampingan selama masa budi daya bahkan hingga sisi pascapanen.
Terkait penjagaan ketersediaan, Kementan dilengkapi dengan Early Warning System (EWS) yang dapat memberikan acuan untuk pola tanam agar tidak terjadi over produksi.
Data EWS tersinkronisasi ke seluruh provinsi di Indonesia yang datanya langsung dari tingkat kecamatan.
“Jika dilihat dari prognosa ketersediaan produksi dalam Early Warning System (EWS), untuk komoditas cabai dan bawang tidak menunjukkan neraca yang negatif.
Masih surplus hingga empat bulan ke depan," kata Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto dalam konferensi pers di gedung PIA Kementan, Jumat (29/1).
Menurutnya, secara kumulatif nasional, surplus produksi bawang merah bulan Januari-April sebanyak 57 ribu ton rogol.
Harga cabai dan bawang merah di tanah air kerap bergejolak. Kementan menjamin kenaikan harga itu hanya sementara.
- Wamentan Sudaryono Kunjungi Pusat Pertanian di Belanda, Ini Tujuannya
- Harga Pangan Hari Ini, Beberapa Turun, tetapi Ada yang Tetap Tinggi
- Kementan Kukuhkan Young Ambassador Agriculture 2025 & Duta Brigade Pangan Inspiratif
- Mentan Amran Sebut Produksi Beras Melonjak, Ini Angka Tertinggi
- Wamentan Sudaryono Optimistis Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia
- Kementan Cetak Petani Muda, Indonesia Jadi Role Model Global