Kementan Sebut Program Upsus Siwab Dorong Peningkatan Populasi Sapi Secara Siginifikan

Kementan Sebut Program Upsus Siwab Dorong Peningkatan Populasi Sapi Secara Siginifikan
Ilustrasi sapi. Foto: Kementan

“Dengan alokasi APBN 2017-2019 sebesar Rp 1,7 triliun, program ini telah mempunyai manfaat ekonomi yang besar, jika diasumsikan harga pedet lepas sapih per ekor Rp 8 juta, maka nilai manfaatnya setara dengan Rp 26,65 triliun,” urai Ketut.

Sementara itu, untuk upaya mempertahankan populasi sapi dan kerbau, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan bekerja sama dengan Baharkam Polri melakukan pengendalian atau pelarangan pemotongan sapi betina produktif mulai 2017-2018 di 41 lokasi pada 17 provinsi.

Kegiatan ini juga menunjukkan hasil yang nyata, yaitu pada 2018 terjadi penurunan pemotongan sapi betina produktif sebesar 47,10 persen dibandingkan 2017.

Selain itu, untuk meningkatkan mutu genetik, Kementan juga melakukan pengembangan sapi Belgian Blue melalui Transfer Embrio (TE) dan Insiminasi Buatan (IB). Saat ini sudah ada sebanyak 281 ekor kelahiran dan 444 ekor sapi bunting (data per 24 April 2019), dari target kelahiran sebesar 1.000 ekor pedet Belgian Blue pada tahun 2019. (cuy/jpnn)


Dampak dari program Upsus Siwab ini telah menumbuhkan kesadaran peternak untuk melakukan kawin suntik atau Inseminasi Buatan (IB).


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News