Kementan Tingkatkan Transparansi Program PAT Lewat Teknologi Geospasial

Hotman juga menyadari tantangan dalam memastikan bahwa target perluasan lahan dapat terealisasi dengan baik dan terdokumentasi secara optimal.
“Tidak bisa lagi mengandalkan laporan manual. Kita harus beralih ke pelaporan berbasis data digital yang lebih akurat, kredibel, dan traceable. Dengan pemetaan geospasial, kita bisa menunjukkan bukti konkret yang memastikan setiap hektar lahan diperluas dan dihitung dengan tepat oleh pihak berwenang,” tambahnya.
Pelatihan ini diikuti oleh penyuluh pertanian lapangan (PPL) serta perwakilan Dinas Pertanian Kabupaten dan Provinsi Bangka Belitung.
Budi J. Santosa, Plt. Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), dalam sambutannya mewakili Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi, menegaskan bahwa PAT adalah program strategis yang sangat penting bagi Bangka Belitung.
"Kami berharap pelatihan ini mempercepat pencatatan lahan yang diperluas dan memastikan data yang dihasilkan tepat dan terukur," ungkap Budi.
Dukungan penuh juga diberikan oleh Arif Surahman, Kepala Balai Besar Biogen, yang hadir dalam pelatihan tersebut.
Dia menekankan bahwa data geospasial tidak hanya penting untuk pencatatan, tetapi juga untuk perencanaan pertanian di masa depan.
"Kita memerlukan data yang kuat dan dapat diverifikasi untuk memastikan keberhasilan program ini,” ujar Arif.
Kementerian Pertanian (Kementan) terus memperkuat ketahanan pangan nasional lewat Program Perluasan Areal Tanam (PAT) yang mencakup Optimalisasi Lahan.
- Mentan Amran Sebut Produksi Beras Melonjak, Ini Angka Tertinggi
- Wamentan Sudaryono Optimistis Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia
- Kementan Cetak Petani Muda, Indonesia Jadi Role Model Global
- Mentan Amran dan Wamentan Sudaryono Jadi Ujung Tombak Mencapai Swasembada Pangan
- Pastikan Dana Haji Aman, Kepala BPKH: Kami Utamakan Transparansi dan Prinsip Syariah
- Kementan Gelar Forum Komunikasi Publik Standar Pelayanan RIPH