Kementerian BUMN Garap Proyek Arun

Kementerian BUMN Garap Proyek Arun
Kementerian BUMN Garap Proyek Arun
JAKARTA – Kementerian BUMN mendorong dua perusahaan pelat merah, Pertamina (persero) dan Perusahaan Gas Negara untuk menggarap receiving terminal LNG di Arun, Aceh.  Menurut Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu, Pertamina dan PGN sudah bisa memanfaatkan PT Nusantara Regas dalam proyek itu. “Sekarang Pertamina dan PGN sudah membentuk anak perusahaan jadi saya kira tidak ada salahnya jika menunjuk mereka berdua yang mengelolah LNG Arun,” kata Said di Jakarta.

Menurut dia, akan sangat bagus jika pemerintah membesarkan kedua BUMN migas itu. “Kalau ada receiving terminal di induk dan di anak itu tentu sangat bagus,” ujarnya. Dengan memanfaatkan perusahaan yang telah dibentuk oleh Pertamina dan PGN akan lebih efektif ketimbang membentuk perusahaan baru untuk mengurus Arun.

Seperti diketahui, Pertamina dan PGN telah berpatungan atau joint venture Company floating terminal (FSRT) gas alam cair (LNG) dengan membentuk PT Nusantara Regas di Jawa Barat. Pertamina memegang saham mayoritas yakni 60 persen, dan sisanya dipegang PGN.

Pemerintah sebelumnya juga mendesak supaya proyek Arun cepat diselesaikan. Pasalnya, kebutuhan gas di Aceh khususnya untuk pasokan ke PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) harus secepatnya terpenuhi. (lum/aj/jpnn)

JAKARTA – Kementerian BUMN mendorong dua perusahaan pelat merah, Pertamina (persero) dan Perusahaan Gas Negara untuk menggarap receiving terminal


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News