Kementerian Pertanian Sigap Atasi Kekeringan

Kementerian Pertanian Sigap Atasi Kekeringan
Sawah kekeringan dan gagal panen. Foto: JPG/Pojokpitu

Persentase luas sawah terkena puso pada Periode Mei-Juli 2018 di Jawa dari 1.292.502 hektare sawah terkena puso 18.428 atau 1,42 persen.

Sementara di luar Jawa dari 1.916.527 hektare, terkena puso 3.725 hektare atau 0,19 persen.

Data di Ditjen Tanaman Pangan per 13 Agustus 2018 menunjukkan persentase puso di Pulau Jawa hanya mencapai 1.42 persen dan di luar Jawa 0.19 persen sehingga secara nasional lahan sawah terkena puso hanya 0.69 persen.

Dampak puso masih sangat kecil dibanding dengan luas tanam yang ada sehingga tidak akan mengganggu produksi nasional.

Rendahnya dampak puso pada tahun ini sudah diantisipasi sejak awal melalui bantuan pompa air ke petani serta kegiatan pembangunan embung, dam parit, long storage, pompanisasi, perpipaan yang dapat menambah pasokan air bagi tanaman terutama di musim kemarau.

Selain itu, perbaikan saluran irigasi tersier untuk menjamin volume air cukup sampai pada lahan sawah yang berada di ujung saluran.

Dalam rangka mempertahankan produksi pertanian khususnya padi, dalam menghadapi musim kemarau ini, Kementerian Pertanian telah menurunkan tim khusus ke lkkasi-lokasi kekeringan di wilayah sentra produksi padi.

Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Pending Dadih Permana mengatakan bahwa tugas dan fungsi dari tim khusus ini untuk melakukan koordinasi dengan pihak terkait antara lain TNI, Kementerian PUPR serta pemerintah daerah setempat dalam memetakan permasalahan, negosiasi penggelontoran air dari bendung/bendungan, serta terlibat langsung melaksanakan pengawalan gilir giring air sesuai jadwal yang telah disepakati.

Kementerian Pertanian (Kementan) terus melakukan upaya-upaya peningkatan produksi padi di seluruh wilayah Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News