Kemnaker Dorong Persiapan Tenaga Magang yang Dikirim ke Jepang Lebih Matang

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (Binalavotas) Kementerian Tenaga Kerja Agung Nur Rohmat mendorong tenaga magang yang dikirim ke Jepang lebih matang.
Karena itu, persiapan tenaga magang pun harus lebih maksimal.
"Terutama dalam persoalan penguasaan bahasa Jepang perlu ditingkatkan lagi. Kalau sebelumnya pelatihan bahasa kurang dari tiga bulan, sekarang kita usahakan lebih dari empat bulan," ujar Agung dalam pembukaan rapat kerja Asosiasi Penyelenggara Pemagangan Luar Negeri (AP2LN) 2024 dikutip, Kamis (12/12).
Menurut Agung, selain itu pembekalan kompetensi teknis perlu ditingkatkan, terutama bagi calon pemagang yang akan magang di tempat atau perusahaan yang membutuhkan penguasaan kemampuan teknis tertentu.
Agung menjelaskan pemagang asal Indonesia lebih disukai di Jepang, selain karena sifat yang ramah, disiplin, tidak mengeluh juga lebih ulet dibandingkan pemagang dari negara lainnya.
"Makanya, tak heran pihak Jepang memberikan kuota magang hingga 90.000 orang setiap tahunnya, " jelasnya.
Magang yang menyasar lulusan SMA sederajat tersebut dilakukan selama tiga tahun.
Selama magang, para pemagang akan mendapatkan uang saku minimal 100.000 Yen atau sekitar Rp 10 juta.
Dirjen Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (Binalavotas) Kementerian Tenaga Kerja Agung Nur Rohmat mendorong m pemagang ke Jepang lebih matang
- Hasil Semifinal Sudirman Cup 2025: China Mengerikan, Jepang Hancur
- Permintaan Kerja dari Luar Negeri Capai 1,7 Juta, RI Baru Bisa Serap Sebegini
- Sudirman Cup 2025: Sempat Tertinggal 0-2, Jepang Mengalahkan Malaysia
- Bappenas Meluncurkan Peta Jalan Pengembangan Tenaga Kerja Hijau Indonesia
- Buruh Jogja Gelar Aksi Besar-besar Peringati May Day, Ini Tuntutannya
- Orang Tertua di Jepang Meninggal Dunia, Sebegini Usianya