Kenapa Selasa Istimewa Buat Mbah Moen..

Kenapa Selasa Istimewa Buat Mbah Moen..
Mbah Moen. Foto: Jawa Pos Radar Solo

Gus Hayat menjelaskan, Mbah Moen selama di Makkah tetap menerima banyak tamu seperti saat di tanah air. “Umrah wajibnya sudah selesai. Beliau daharnya (makannya, Red) juga seperti biasa,” kata Gus Hayat di lokasi pemandian jenazah di Al Mohajreen Funeral Home Makkah.

Menteri Agama sekaligus Amirulhaj Lukman Hakim Saifuddin sejak pagi ikut mengurus jenazah Mbah Moen. Menurut Lukman, Mbah Moen meninggal pukul 04.17 waktu Arab Saudi. “Beliau cepat sekali berpulang. Dengan cara yang sangat baik. Sama sekali tidak ada yang direpotkan oleh kepulangan beliau,” katanya.

Lukman menceritakan, sebelumnya tidak ada keluhan rasa sakit dari Mbah Moen. Bahkan, Senin malam, Mbah Moen masih berdialog dengan keluarga dan kerabat. Tidak ada tanda-tanda sakit keras. “Ini juga yang beliau kehendaki. Beliau ingin berpulang di hari Selasa dan di Makkah,” ucapnya berdasar cerita kerabat Mbah Moen.

Menurut Lukman, keinginan Mbah Moen itu akhirnya dikabulkan Allah SWT. Indonesia, imbuh dia, kehilangan sosok ulama besar. Namun, Lukman meminta masyarakat ikhlas melepas kepergian Mbah Moen. Dia berharap syiar Mbah Moen bisa dilanjutkan santri-santrinya.

Keinginan Mbah Moen meninggal pada Selasa di Makkah dibenarkan Abdul Ghofur Maimoen, putra kelima Mbah Moen. “Menurut salah seorang santri, abah memang pernah menyampaikan ingin wafat di Makkah,” katanya kepada Jawa Pos kemarin.

Hari mangkatnya Mbah Moen juga menjadi perbincangan di kalangan warga Nahdlatul Ulama (NU). Pasalnya, saat pengajian Ramadan sekitar Mei lalu, Mbah Moen sempat bercerita soal keistimewaan hari Selasa kepada santri-santrinya. Dia mengungkapkan, sejak berdirinya Ponpes Al-Anwar, Sarang, Rembang, pada 1800-an, Selasa sudah dijadikan hari libur mengaji.

Mbah Moen menyebutkan bahwa ayahnya, KH Zubair Dahlan, juga meninggal Selasa. Demikian pula kakek dan buyutnya. Mbah Moen kemudian menirukan pesan kakeknya. “Ini tidak cuma di Sarang, Cung! Tapi, zamanku di Makkah, nek (kalau) kiai-kiai wafat ya hari Selasa,” ujar Mbah Moen dalam rekaman video yang diterima Jawa Pos.

Dalam pengajiannya, Mbah Moen memaparkan keistimewaan hari Selasa dikaitkan dengan ajaran alquran tentang penciptaan alam semesta. Almarhum menyebutkan bahwa Allah SWT menciptakan alam semesta selama empat hari, yakni Ahad (Minggu), Senin, Selasa, dan Rabu.

Dalam sebuah pengajiannya, Mbah Moen memaparkan keistimewaan hari Selasa dikaitkan dengan ajaran alquran.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News