Kepala BSKDN: Inovasi Daerah Mampu Efisiensikan Penggunaan Anggaran

Kepala BSKDN: Inovasi Daerah Mampu Efisiensikan Penggunaan Anggaran
Kepala BSKDN Kemendagri Yusharto Huntoyungo (kanan) dan Kepala Organisasi Riset Tata Kelola, Pemerintahan, Ekonomi, dan Kesejahteraan Masyarakat BRIN Agus Eko Nugroho. Foto: Humas BSKDN

"Kami sedang gencar melakukan pembinaan terhadap daerah terbaru kemarin Sulawesi Utara, sebelumnya kami sudah ke Jawa Timur, Jambi, Aceh, dan berikutnya ke Kalimantan Barat," ungkap Yusharto.

Tidak hanya Binwas kepada daerah, untuk mendorong terciptanya ekosistem inovasi yang berkualitas di daerah, BSKDN Kemendagri juga tengah melakukan kolaborasi dengan sejumlah kementerian/lembaga.

Antara lain kerja sama terkait pengelolaan Jaringan Inovasi Pelayanan Publik Nasional (JIPPNas) bersama Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) dan Lembaga Administrasi Negara (LAN).

"Melalui JIPPNas kita (BSKDN) berkontribusi agar semua daerah mengetahui tentang inovasi terpilih berdasarkan kriteria yang ada saat ini, untuk memperbaiki cara mengukur, untuk memperbaiki perluasan pemanfaatan hasil atau dampak dari inovasi yang kami temukan untuk bisa meningkatkan kualitas proses pengukuran dari Indeks Inovasi Daerah yang ada," terang Yusharto.

Lembaga lainnya yang menjadi mitra kerja BSKDN dalam menyukseskan peningkatan inovasi daerah adalah Pusat Riset Pemerintahan Dalam Negeri BRIN.

Dalam hal ini, BSKDN akan melakukan riset penyempurnaan IID hingga penyusunan instrumen pengukuran dampak inovasi.

"Kalau harus melihat dampak yang lebih terukur ya harus melalui riset, saya yakin tentang itu," imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, hadir Kepala Organisasi Riset Tata Kelola, Pemerintahan, Ekonomi, dan Kesejahteraan Masyarakat BRIN Agus Eko Nugroho yang menyambut baik kerja sama dengan BSKDN.

Kepala BSKDN Kemendagri Yusharto Huntoyungo mengatakan penerapan inovasi daerah mampu mengefisiensikan penggunaan anggaran.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News