Kepala Daerah Jangan Sepelekan Bibit Konflik

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengingatkan seluruh kepala daerah cepat mengambil sikap kalau menemukan indikasi dini adanya konflik sosial di daerah masing-masing.
Langkah ini penting untuk memperlihatkan pemerintah baik pusat maupun daerah, cepat hadir menyikapi kondisi yang ada.
"Sedikit ada percikan, pergeseran (harus segera ditangani,red). Jangan sampai masalah-masalah sepele seperti pembangunan rumah ibadah, masalah-masalah sekte-sekte (menjadi penyebab konflik,red). Yang ada harus cepat diantisipasi," ujar Tjahjo, Senin (7/3).
Menurut mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan ini, kunci penanganan sosial ada pada koordinasi yang baik pemerintah daerah dengan tokoh agama, tokoh masyarakat yang ada.
"Kuncinya pada koordinasi yang baik dengan tokoh agama, adat dan masyarakat. Saya kira TNI dengan aparatnya, kesbangpol," ujar Tjahjo pada Rapat Koordinasi Nasional Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial yang digelar Kemendagri.
Tjahjo juga berharap tim terpadu yang beranggotakan Pemda, masyarakat dan aparat keamanan, juga dapat bersama-sama turun dengan cepat kalau ada bencana. Demikian juga mengantisipasi ancaman terorisme di tengah masyarakat.
"Ada masalah terorisme mereka turun. Siskamling itu di kedepankan. Orang wajib lapor kalau bermalam, fungsi RT/RW harus ditingkatkan dengan baik," ujar Tjahjo.(gir/jpnn)
JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengingatkan seluruh kepala daerah cepat mengambil sikap kalau menemukan indikasi dini adanya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Platform ZeroStunting Ajak Ortu Memerangi Malnutrisi Pada Anak Dengan AI
- Advokasi Rakyat Untuk Nusantara Beri 7 Catatan Saat RDP RUU KUHAP dengan DPR
- Seorang Anak Tewas Terseret Banjir Sejauh 2,4 Kilometer di Temanggung
- Survei Indikator: Masyarakat Puas Penyelenggaraan Mudik hingga Operasi Ketupat Polri
- Pembekalan CPNS Setjen MPR, Sekjen Siti Fauziah Tanamkan Pentingnya Adaptasi Teknologi
- Selidiki Aduan Soal Dugaan Ijazah Palsu Jokowi, Bareskrim Polri Telah Periksa 26 Orang Saksi