Kepala Dusun Tewas Ditebas

Kepala Dusun Tewas Ditebas
Kepala Dusun Tewas Ditebas
Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, Polres Loteng menitip semua pelaku di Polda NTB. Belum ada kejelasan sampai kapan pelaku akan dititip di balik jeruji besi Polda NTB. Sedang pemakaman Mamik Sarbi siang kemarin, dikawal ketat pihak kepolisian. Ini karena polisi mendapat kabar, keluarga korban akan menyerang balik usai pemakaman.

Dari informasi yang dihimpun Lombok Pos (grup JPNN), insiden berdarah di Desa Bonder, Selasa malam sekitar pukul 18.30 Wita, berawal ketika Usen melarikan seorang wanita, Baiq Lilik untuk dinikahi. Mirip cerita sinetron, pernikahan tersebut rupanya tidak direstui keluarga pengantin wanita. Alasan pihak keluarga perempuan, konon  karena pengantin lelaki tidak berasal dari keturunan bangsawan. Untuk menyelesaikan persoalan ini, keluarga pengantin lelaki meminta bantuan Mamik Sarbi.

Sebagai Kadus, Mamik mau-mau saja diminta bantuan oleh warganya. Mamik lantas mendatangi keluarga pengantin perempuan untuk menyelesaikan persoalan adat atas perkawinan Usen dan Baiq Lilik.  Kehadiran kadus rupanya tidak diterima dan membuat tersinggung keluarga pengantin perempuan. Mamik Sarbi dianggap sebagai provokator dalam pernikahan beda kelas tersebut.

Tak disangka, keluarga mempelai perempuan melabrak ke rumah Mamik Sarbi, Selasa malam usai berbuka puasa. Mereka datang dan marah-marah sambil membawa sejumlah senjata tajam. Karena orang yang dicari tidak di rumah, pelaku merusak rumah korban. Puas merusak rumah korban, pelaku kembali ke rumahnya masing-masing.

PRAYA -- Mamik Sarbi (60), kepala dusun Montong Nyangget, Desa Bonder, Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah (Loteng), menjadi korban konflik adat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News