Keponakan Tewas Secara Tragis di Tangan Sang Paman, Ternyata Ini Penyebabnya

Keponakan Tewas Secara Tragis di Tangan Sang Paman, Ternyata Ini Penyebabnya
Kapolres Nias AKBP Deni Kurniawan saat memaparkan kasus pembunuhan paman terhadap keponakan, Senin (29/6/2020). Foto : dokumen pribadi untuk pojoksatu.id

“Korban langsung berlari balik ke rumah yang kebun tersangka. YN lalu mengejarnya,” ujar Deni.

Namun, pada saat itu, korban bukannya menyesal melainkan menantan pamannya adu jotos. Korban mengambil tombak juga sebilah parang. Keduanya berkelahi saat itu juga.

Korban mengarahkan tombak dan pedang ke tubuh YN. YN menangkis tombak tersebut dengan menggunakan sebatang kayu yang berada di tangan kirinya. Pelaku juga langsung menebas tombak tersebut dimana tebasan tersebut mengenai bagian jari tengah, telunjuk dan jempol tangan kiri Operius.

Akibatnya, tombak korban juga putus dan langsung terjatuh ke tanah. Meski begitu tangan kanan korban masih memegang parang. Perkelahian terus berlanjut hingga akhirnya korban jatuh terlentang.

“Saat itu tersangka langsung membacok bagian tubuh korban dengan parang, namun bacokan tersebut ditangkis korban dengan menggunakan kaki kanan, sehingga pada bagian betis kanannya terluka. Pelaku kembali membacokkan parang ke tubuh korban, kembali dapat ditangkis menggunakan tangan kanannya hingga akhirnya terluka, berbagai hantaman benda tajam terus diarahkan ke tubuh korban hingga akhirnya korban tewas,” beber Kapolres.

Setelah sang keponakan tewas, pelaku memberitahukan telah membunuh keponakan yang memperkosa istrinya itu ke perangkat Desa, keesokan harinya. Lalu, dia menyerahkan diri ke polisi.

BACA JUGA: Perbuatan Sepasang Kekasih Ini Benar-benar Memalukan, Lihat tuh Fotonya!

“Tersangka dipersangkakan pasal pembunuhan, pasal 338 dari KUHPidana, ancaman hukuman 15 tahun penjara,” pungkas Kapolres. (nin/pojoksatu)

Emosi seorang paman berinisial YN, 46, ini tak lagi bisa ditahan ketika mendapati istrinya IH dalam kondisi tak berdaya usai diperkosa keponakannya, Operius Hura, 29, di kebun ubi milik mereka.


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News