Kepsek di Purworejo: Orang Tua, Siswa, dan Guru Ingin PTM Penuh
Pengaturannya, sebagian siswa masuk sekolah Senin, Rabu, Jumat. Sebagian lagi Selasa, Kamis, Sabtu.
"Untuk kelas 1, 2, 3 diberikan materi selama satu jam di sekolah. Sedangkan kelas 4, 5, 6 materinya diberikan 1,5 jam," terangnya.
Saat siswa mendapat giliran belajar di sekolah, kata Winardi, siswa yang di rumah diharuskan belajar buku tematik. Nantinya setelah melihat ada yang sulit bisa dikonsultasikan besoknya kepada guru saat giliran belajar di sekolah.
Cara ini menurut Winardi cukup membantu mengatasi problematika keluarga saat pembelajaran daring. Yang membuat dia lega, karena selama delapan bulan ini belum ada kasus Covid-19.
Ini karena Winardi menerapkan aturan ketat sesuai arahan Kemendikbud bagi siswa, orang tua, dan guru.
Dia mencontohkan, siswa yang mendapat giliran belajar di sekolah harus diantar orang tuanya. Kemudian sebelum masuk kelas, siswa diwajibkan cuci tangan. Setelah itu diukur suhu tubuh.
Di dalam kelas, kata Winardi, siswa dilarang berkerumun. Siswa hanya bisa berbincang-bincang dengan temannya di masing-masing tempat duduk. Sedangkan masker dan faceshield tidak boleh dilepas.
Aturan lainnya, siswa diharuskan membawa makanan dan minuman dari rumah. Makan minum bisa dilakukan setelah belajar dan dilakukan di masing-masing tempat duduk juga.
Sekolah-sekolah negeri yang siswanya sedikit dan fasilitas terbatas sangat menginginkan pembelajaran tatap muka dilakukan secara penuh.
- Lestari Moerdijat: Peningkatan Kualitas Lingkungan Belajar PAUD Harus jadi Kepedulian Bersama
- Anies Pernah Bikin Fasilitas Day Care Terbaik di Kemendikbud dan Balai Kota Jakarta
- Dirut BPJS Ketenagakerjaan Dukung Jaminan Sosial Masuk Kurikulum Merdeka
- Kualitas Udara Sedikit Membaik, Pemkot Kembali Berlakukan Pembelajaran Tatap Muka
- Pekan Kebudayaan Nasional Kembali Digelar Kemendikbudristek, Catat Jadwalnya!
- Mendikbudristek Serukan Investasi Lebih Besar untuk Pengembangan Anak Usia Dini di Asia Tenggara