Kepulauan Mentawai Dibanjiri Dolar

Kepulauan Mentawai Dibanjiri Dolar
Kepulauan Mentawai Dibanjiri Dolar
PADANG -- Bila digarap dengan serius, bukan tidak mungkin Kepulauan Mentawai bisa menyaingi Bali. Bagaimana tidak, kepulauan yang berdekatan dengan Nias itu dikelilingi ombak terbaik di dunia. Sejak Mentawai menjadi daerah Kabupaten Otonom, tamu wisatanya juga orang-orang yang mengantongi dolar. Ratusan bule dari berbagai manca negara datang ke Mentawai untuk liburan. Kedatangan para bule itu tak lebih untuk membagi-bagikan uang di Bumi Sikerei itu. Namun perputaran ekonomi di Mentawai tetap macet, sehingga sampai sekarang pemerintah Mentawai tidak bisa menciptakan wisata berbasis masyarakat.

Pengamat wisata lokal, Ferdinand Saogo menjelaskan, wisata Mentawai saat ini belum bisa berpihak dengan masyarakat akibat fasilitas tidak mendukung. Selain itu masyarakat Mentawai sendiri sebagian besar kurang memahami pola kehidupan berwisata. Dampak dari itu semua, para wisatawan bule merasa terusik dan tidak nyaman dalam menikmati liburannya di Bumi Sikerei.

"Coba kita lihat kalau musim ombak selama enam bulan. Saat itu ratusan bule datang ke Mentawai tidak ada tempat untuk mereka tidur. Kapasitas penginapan dan resort juga tidak mencukupi dengan jumlah bule yang datang. Akhirnya para bule terpaksa tidur di rumah masyarakat dengan kondisi lingkungan yang tidak mendukung, baik keamanan, kebersihan dan juga pelayanan," urainya.

Dikatakan, sebagian bule yang datang benar-benar ingin menikmati liburan, dengan tidur nyaman dan aman, makan enak serta jauh dari hal yang kotor. Sayangnya, kadang ada orang lokal mabuk-mabuk yang bertindak ceroboh, akibatnya para bue yang tinggal di rumah penduduk merasa terganggu dan tidak nyaman. Ironisnya lagi, barang-barang yang dimiliki para bule juga sering kehilangan, baik pakaian maupun papan selancarnya. "Kondisi tersebut belum mencerminkan pola kehidupan masyarakat yang bernilai wisata," katanya.

PADANG -- Bila digarap dengan serius, bukan tidak mungkin Kepulauan Mentawai bisa menyaingi Bali. Bagaimana tidak, kepulauan yang berdekatan dengan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News