Kerusuhan di Ibukota Washington, Twitter Mengunci Akun Presiden Donald Trump

Jam malam telah diberlakukan di kawasan pemerintahan di Washington DC hingga pukul 6 pagi waktu setempat.
Pihak kepolisian dan otoritas keamanan telah bergerak menuju para pengunjuk rasa untuk membubarkan mereka yang masih berada di jalanan.
Seorang juru bicara parlemen mengatakan Garda Nasional sudah dikerahkan di sekitar gedung tersebut bersama layanan keamanan dan perlindungan lainnya.
External Link: @JoeBiden I call on President Trump to go on national television now to fulfill his oath and defend the Constitution by demanding an end to this siege.
Sementara itu dalam pidatonya, Presiden terpilih Joe Biden menyebut mereka yang menyerbu Capitol Hill sebagai "sejumlah kecil ekstremis yang melanggar hukum".
"Ini bukan perbedaan pendapat, ini adalah kekacauan," katanya, mendesak Presiden Trump untuk "meminta agar pendukungnya mengakhiri pengepungan [Capitol Hill]".
"Ini sebuah hasutan dan harus diakhiri sekarang. Saya meminta kelompok orang ini untuk mundur dan biarkan demokrasi bekerja."
Pernyataan serupa juga dikeluarkan oleh Wakil Presiden AS, Mike Pence, yang mengunggah serangkaian pernyataan mengutuk kekerasan di akun Twitternya.
Sekelompok orang pendukung Presiden Donald Trump bentrok dengan kepolisian, menyebabkan kerusuhan di Capitol Hill di Washington DC, Amerika Serikat, Rabu waktu setempat
- Bea Cukai Tanjung Priok Fasilitasi Ekspor 10 Ton Galvanize ke Amerika Serikat
- Donald Trump Sebut Industri Film di AS Sekarat
- Trump Tegaskan Iran Tak Boleh Memiliki Nuklir untuk Alasan Apa pun, Pelucutan Total!
- Kabar Baik Rupiah Makin Menguat, Ada Harapan Baru
- Berulah di Medsos, Donald Trump Pamer Fotonya Berpose ala Paus Vatikan
- Yakinlah, Ada Peluang untuk Indonesia di Balik Kebijakan Tarif Donald Trump