Kerusuhan Thailand Menguntungkan Indonesia
Rabu, 19 Mei 2010 – 17:20 WIB
"Padahal ekspor bahan mentah sangat merugikan. Kita mengekspor CPO, karet, kelapa sawit, ikan, padahal bisa memberikan peluang lebih baik jika dikerjakan di dalam negeri," ungkapnya.
Baca Juga:
Meski begitu, situasi ekonomi Indonesia saat ini, masih menurut Firmansyah, memang bukan hanya dipengaruhi oleh Thailand. Namun juga dipengaruhi oleh kondisi dalam negeri, khususnya situasi politik yang masih gonjang-ganjing. "Namanya juga investor, terutama (untuk) foreign investment, mereka pasti mencari tempat yang aman untuk menanamkan modal," terangnya.
Sementara itu, ditemui di tempat yang sama, Deputi Gubernur Senior (DGS) Bank Indonesia Darmin Nasution mengatakan, krisis Thailand dan kebijakan SBN di Jerman memang terlihat mempengaruhi nilai tukar rupiah. "Rupiah memang sedikit melemah, dipicu Thailand dan Jerman," katanya.
Kebijakan Jerman mengganti instrumen SBN, menurut Darmin, membuat masyarakat internasional lebih memilih (US) dolar, dan itu menurutnya juga dialami oleh negara di seluruh dunia. "Dolar menguat, termasuk semua mata uang. Tapi untuk Indonesia tidak terlalu banyak," katanya pula. (afz/jpnn)
JAKARTA - Pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia (UI), Firmansyah, mengatakan bahwa kerusuhan yang tengah bergejolak di Thailand, sesungguhnya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Jemaah Islamiyah Kembali Berulah, Dua Polisi Malaysia Tewas di Markas
- Tahan Bantuan untuk Israel, Joe Biden 'Dihajar' DPR Amerika
- Stafsus Kementerian Investasi Pradana Soroti Ketidakadilan Kerja Sama Antarnegara
- Indonesia Mengutuk Keras Aksi Biadab Warga Sipil Israel di Perbatasan Gaza
- KBRI Seoul Ungkap Tantangan untuk Mewujudkan Bebas Visa ke Korsel
- Serangan Presisi Drone Israel Berhasil Habisi Elite Hizbullah