Kesaksian Perawat Pasien Corona di New York Bikin Merinding

Kesaksian Perawat Pasien Corona di New York Bikin Merinding
Tentara AS memakai masker di Jacob K. Javits Convention Center, saat penyebaran penyakit virus corona terus berlanjut, Selasa (7/4/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Eduardo Munoz/aww/cfo

jpnn.com, NEW YORK - Jumlah kematian akibat virus corona COVID-19 di New York, Amerika Serikat, mencapai 779 orang pada Rabu (8/4).

Pemerintah Negara Bagian New York menyebut, angka tersebut merupakan jumlah kematian tertinggi akibat virus corona dalam satu hari.

Kesaksian tenaga medis di sana menyebutkan, yang meninggal dunia bukan hanya pasien corona yang sudah lansia atau pasien dengan kondisi kesehatan dengan penyakit penyerta.

Seorang perawat mengatakan, ada yang pasien corona yang tampaknya baik-baik saja. Namun beberapa menit kemudian mereka dalam keadaan sekarat.

Itu bisa terjadi pada kaum muda dan juga mereka yang sehat.

“Pasien terlihat baik-baik saja, merasa baik-baik saja, beberapa menit kemudian terjadi perubahan mendadak dan mereka tidak bisa merespon," ujar Diana Torres, seorang perawat di Rumah Sakit Mount Sinai di kota New York, pusat pandemi di Amerika Serikat, di mana virus telah menginfeksi lebih banyak dari 415.000 orang.

"Itu membuatku takut keluar dari kamar mereka."

Kondisi yang mengerikan, dengan jumlah kematian sangat banyak itu, membuat dokter dan perawat veteran pun syok dengan kecepatan virus corona yang membuat pasien sekarat.

Perawat pasien virus corona COVID-19 di New York memberikan kesaksian terkait jumlah kematian yang cukup tinggi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News