Kesalehan Ritual dan Sosial Makna dari Idul Adha

Kesalehan Ritual dan Sosial Makna dari Idul Adha
Kesalehan Ritual dan Sosial Makna dari Idul Adha
Korban, jelas Senator asal Sumatera Barat adalah media ritual, selain zakat, infak, dan sedekah yang disiapkan Islam untuk mengejewantahkan sikap kepekaaan sosial. Jika bangsa ini benar-benar bisa menanamkan semangat korban setiap harinya dalam kehidupan sehari-hari, maka berbagai penyakit sosial seperti kemiskinan, ketamakan atau korupsi, mau menang sendiri, selalu mengambil jalan pintas akan hilang. Korban juga merupakan bentuk solidaritas kemanusiaan.

"Jika semangat korban dilaksanakan secara ikhlas, maka tidak akan lagi ada korupsi, karena semangat korban itu intinya berbagi dari apa yang kita miliki sementara korupsi justru mengambil hak orang lain," imbuhnya.

Dengan berkorban maka kita dapat mendekatkan diri kepada sesama, terutama mereka yang miskin, kekurangan dan terpinggirkan.”Jika ibadah puasa mengajarkan kita untuk bisa merasakan lapar dan haus seperti orang miskin, maka ibadah kurban mengajarkan kita untuk berbagi sehingga si miskin dapat juga merasakan daging korban atau rasa kenyang seperti saudaranya yang mampu atau kaya,”ungkapnya.

Kurban juga memiliki makna penyembelihan, bahwa Ismail adalah simbolisasi dari sifat-sifat buruk manusia yang melemahkan. Pelaksanaan puncak Idul Adha di Padang Arafah juga menunjukkan semangat tauhid atau keesaan Tuhan. Orang-orang yang berhaji mimiliki kewajiban dan hak yang sama, tidak ada perbedaan suku, ras, kaya atau miskin, sakit ataupun sehat. Pengorbanan dan kepasrahan dalam melaksanakan ibadah haji juga menggambarkan betapa pengorbanan itu diperlukan bukan hanya harta, tapi juga pikiran, tenaga kerelaan hati menjalankan perintah-Nya dengan berpasrah diri bahkan nyawa pun kita relakan, kata Irman.

JAKARTA - Ketua DPD RI, Irman Gusman mengatakan Idul Adha memiliki dua makna yaitu kesalehan ritual dan kesalehan sosial. Kesalehan ritual berarti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News