Kesenjangan Ekonomi di Sydney Makin Terasa karena Lockdown COVID-19

Jumlah warga Sydney yang tidak mampu membeli makanan sendiri meningkat, menurut sejumlah badan amal penyedia makanan.
Menurut data Biro Statistik Australia (ABS), wilayah yang paling terpengaruh oleh kasus COVID, kekurangan makanan, dengan upah rendah, menjadi rumah bagi banyak pekerja esensial di Sydney, yang kini semakin berisiko tertular.
Kelompok ini mencakup para pekerja dari sektor perawatan kesehatan, manufaktur, transportasi, pergudangan, konstruksi dan industri ritel, menurut Pemerintah New South Wales.
Steve Njoroge, seorang pekerja gudang makanan dari Telopea, di bagian barat Sydney, terpaksa isolasi mandiri dua kali bulan ini setelah tertular virus corona di tempat kerjanya.
Dia mengatakan selama beberapa hari ia sempat kelaparan menunggu pengiriman makanan tiba.
Foodbank NSW/ACT, badan amal penyedia makanan di New South Wales dan wilayah ibu kota Sydney, mengepak lebih dari 2.500 keranjang bantuan darurat sehari.
Padahal sebelum pandemi, jumlah tersebut biasanya dikirim setiap minggu.
Rosanna Barbero, CEO Pusat Komunitas Addison Road, mengatakan permintaan dari warga untuk mendapatkan bahan makanan pokok secara gratis atau dengan potongan harga besar telah meningkat 20 persen sejak 'lockdown' dimulai.
Ahli epidemiologi Deakin University, Sharon Brennan-Olsen, mengatakan Sydney sedang mengulangi pola ketidaksetaraan di Melbourne yang disebabkan oleh lockdown
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya