Ketahui 4 Fakta Seputar Rokok Elektrik

Ketahui 4 Fakta Seputar Rokok Elektrik
Vape. Foto: CBNC

Sebuah studi yang dipresentasikan pada Konferensi Eropa 2011 tentang Tembakau atau Kesehatan menyatakan bahwa vape lebih aman daripada rokok konvensional.

Hal ini berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap 3.587 partisipan, 70% di antaranya adalah mantan perokok tembakau, 61% adalah laki-laki dan dengan usia rata-rata 41 tahun.

Tes rokok elektrik berlangsung selama tiga bulan, dengan 120 isapan dan lima kali isi ulang per hari. Mayoritas (96%) mengatakan rokok elektrik membantu mereka berhenti merokok atau mengurangi kebiasaan merokok.

Selain itu, sebanyak 84% menganggap rokok elektrik lebih rendah risiko dibandingkan rokok tembakau.

Saat ini banyak ahli dan badan professional yang sepakat pada adanya faktor pengurangan risiko pada rokok elektrik.

Sebuah studi 2018 yang diterbitkan Public Health England, dalam tinjauan independen terbaru terhadap sains menemukan bahwa rokok elektrik tidak hanya 95% lebih rendah risiko, tetapi juga paling efektif dalam membantu perokok beralih dari merokok.

Di Inggris saja, setidaknya 57 ribu mantan perokok berhenti merokok dengan penggunaan rokok elektrik setiap tahun.

Faktanya, pada 2019 dua rumah sakit dari Layanan Kesehatan Nasional membuka toko vape di tempat mereka untuk lebih mendorong perokok agar berhenti dari kebiasaan itu.

Rokok elektrik atau vape digadang-gadang sebagai alternatif yang lebih baik dibanding rokok konvensional. Lalu seberapa benarkah anggapan itu?

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News