Ketika Bahasa Aceh Masuk Muatan Lokal
Para Pendidik Khawatirkan Bisa Punah
Selasa, 14 Desember 2010 – 00:20 WIB
LOKAL - Salah satu upaya menggalakkan kembali pembelajaran bahasa daerah Aceh adalah di jenjang pendidikan anak usia dini. Foto: Nicha Ratnasari/JPNN.
Dengan adanya tahapan-tahapan untuk mempertahankan bahasa daerah ini, Ia berharap dapat menyadarkan bahwa identitas budaya itu sangat penting. Meskipun sayangnya, hal itu masih belum disadari dengan baik, dari lembaga pendidikan, maupun dari pemerintah.
Menurutnya, penggunaan bahasa daerah selain sebagai identitas diri, juga menekankan budi pekerti karena di dalamnya, para pemuda diberi pendidikan, untuk bagaimana bisa menghargai baik kepada satu tingkatan maupun mereka yang lebih tua. "Mungkin di sekolah lain, guru lebih menekankan kepada murid untuk menggunakan bahasa Indonesia dalam pergaulan sehari-hari, ketimbang berusaha mengenalkan beberapa bahasa daerah lainnya. Tetapi di sekolah ini diupayakan tidak demikian,” tukasnya. (*)
Keberadaan bahasa ibu atau bahasa daerah di setiap propinsi di Indonesia, tentunya sangat dijaga eksistensinya. Namun, dengan perkembangan jaman
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu