Ketika Indonesia Blak-blakan soal Omong Kosong Perlucutan Nuklir

Ketika Indonesia Blak-blakan soal Omong Kosong Perlucutan Nuklir
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyampaikan pernyataan pada Konferensi tentang Perlucutan Senjata di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Jenewa, Swiss pada Senin (27/2/2023). Foto: ANTARA/HO-Kemenlu RI

jpnn.com - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyatakan bahwa selama lebih dari seperempat abad terakhir tidak ada kemajuan dalam upaya perlucutan senjata nuklir.

Dalam Konferensi tentang Perlucutan Senjata di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Jenewa pada Selasa (27/2), dia mengatakan bahwa dunia tanpa senjata nuklir masih jauh dari kenyataan.

“Konferensi tentang Perlucutan Senjata tidak lagi menghasilkan outcome yang berarti guna memastikan dunia yang bebas senjata nuklir,” kata Retno, ketika menyampaikan pengarahan pers secara daring melalui kanal YouTube resmi Kemlu RI, Rabu.

Kemandekan dalam upaya perlucutan senjata, menurut dia, disebabkan oleh tidak adanya kemauan politik.

Terlebih situasi keamanan global saat ini sangat rumit dan mentalitas Perang Dingin masih ada.

Di tengah situasi ini, Retno memaparkan bahwa negara-negara pemilik senjata nuklir terus memodernisasi persenjataan nuklir dan bersikukuh dengan pencegahan penggunaan senjata nuklir (nuclear deterrence) dalam doktrin militer mereka.

“Tanpa aksi nyata yang tegas, saya sampaikan bahwa bencana nuklir hanya soal waktu dan risiko ini semakin besar seiring menajamnya rivalitas di antara kekuatan besar,” ujar dia.

Sebagai contoh, Retno menyebutkan, Rusia bahkan menangguhkan partisipasinya dalam Traktat Pengurangan Senjata Nuklir dengan Amerika Serikat yang disebut the New START.

Dalam Konferensi tentang Perlucutan Senjata di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Menlu Indonesia Retno Marsudi blak-blakan soal fakta memilukan di lapangan

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News