Ketua BP: Roll-Royce Berminat Buka Pabrik di Batam

"Jadi perusahaan-perusahaan kecil harus merge. SUpaya bisa mempunyai kemampuan yang lebih besar. Dan ketika menjadi besar maka kita bisa undang investor besar," katanya.
Menurutnya saat ini banyak perusahaan yang hanya bisa mampu untuk membuat kapal tongkang. Padahal permintaan menurun.
"Kita akan mulai jalan untuk Shipyard ini, dan kita harus bisa skala besar supaya bisa bersaing dengan PT PAL," katanya.
Seorang pengusaha, Wiria Silalahi, mengatakan kelesuan ekonomi di Batam saat ini tidak lepas dari tingginya pengangguran karena perusahaan banyak yang tutup.
"Dulu shipyard di Batam lebih dari 104, sekarang yang aktif hanya sekitar tiga puluhan saja. Jumlah pengangguran ada sekitar 200 ribu orang. Ini sangat berdampak kepada semua bidang," katanya.
Ia berharap BP Batam lebih fokus untuk menangangi shipyard ini sehingga tercipta lapangan kerja yang luas dan ekonomi di Batam bisa kembali tumbuh. (ian)
Sebelas perusahaan asing dari berbagai negara berminat investasi di Batam, Kepulauan Riau.
Redaktur & Reporter : Budi
- MDI Ventures lewat Amvesindo Ambil Peran dalam Peluncuran Maturation Map
- Realisasi Investasi Jakarta Triwulan I-2025 Capai Rp 69,8 Triliun, Tertinggi di Indonesia
- Ini Salah Satu Pilihan Investasi Optimal di Tengah Tantangan Ketidakpastian Ekonomi Global
- Ketua Komisi II DPR Sebut Kemandirian Fiskal Banten Tertinggi di Indonesia pada 2024
- PSN Rempang Eco City Tak Masuk Perpres yang Diteken Prabowo, Rieke: Batal!
- Bertemu Menkeu AS, Menko Airlangga Bahas Tarif Resiprokal hingga Aksesi OECD