Ketua DPD Berharap Tradisi Karapan Sapi di Madura jadi Atraksi Kelas Dunia

Oleh karena itu, LaNyalla meminta Komite III DPD RI agar mendorong Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) lebih memberi perhatian kebudayaan dan kearifan lokal.
Dia menegaskan budaya merupakan simbol suatu masyarakat. Namun, lanjut dia, yang harus diperhatikan dari nilai-nilai budaya bukan hanya sekadar simbol prestise.
“Dalam konteks karapan sapi tentunya mengenai kejayaan pemilik sapi juara," pungkas AA LaNyalla Mahmud Mattalitti.
Salah satu daerah yang masih menjalankan budaya ini adalah Desa Mortajih, Pamekasan, Jawa Timur. Desa ini menjadi tuan rumah pelaksanaan kejuaraan karapan sapi se-Madura.
Kejuaraan kerapan sapi yang berlangsung selama dua hari itu dibagi tiga kelompok yaitu besar, sedang dan kecil dan diikuti puluhan pasang sapi se-Madura dan Probolinggo. (*/jpnn)
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti berharap tradisi karapan sapi di Madura bisa terus dijaga kelestariannya, bahkan ditingkatkan menjadi atraksi kelas dunia.
Redaktur & Reporter : Boy
- Kelompok DPD RI di MPR Dorong Agenda Perubahan UUD 1945 pada 2026
- Viral Warga Pamekasan Ngaku Jadi Korban Salah Tangkap, Polda Riau Beri Penjelasan Begini
- Anggota DPD RI Lia Istifhama: Penting Menganalisa Sikap Pemuda Terhadap Keberlangsungan Bangsa
- Sultan Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Olimpiade Remaja 2030
- Jamin Keselamatan Kerja Buruh, Senator Filep: Percepat Revisi UU SJSN & Ratifikasi Konvensi ILO 102/1952
- Laporan Reses, DPD RI Beberkan Isu Prioritas dan Krusial di Daerah