Ketua Honorer K2: Petugas Kebersihan Menghasilkan PAD, Kok, Dialihkan ke Outsourcing? 

Ketua Honorer K2: Petugas Kebersihan Menghasilkan PAD, Kok, Dialihkan ke Outsourcing? 
Ketua Forum Honorer K2 Kota Bekasi Muhammad Rahmat (keempat dari kiri) bersama pengurus forum usai beraudensi dengan BKD Kota Bekasi. Foto: Dokumentasi FHK2 for JPNN.com.

"Kan, enggak adil. Kami yang cari uang untuk PAD dan (PAD) digunakan juga buat gaji, kok, malah kami mau dijadikan outsourcing," paparnya.

Rahmat mengatakan seharusnya apabila mengikuti aturan, honorer di Dinas Kebersihan diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS). 

Terlebih lagi, tidak sedikit honorer K1 yang sudah menjadi PNS.

"Kalau honorer K1 bisa jadi PNS, mengapa kami enggak boleh," ujarnya. 

Dia menambahkan honorer K2 di Kota Bekasi tinggal 500 orang. 

Lalu, mengapa pemerintah masih berat hati mengangkat honorer K2 menjadi ASN.

"Seharusnya kami diangkat PNS tanpa tes. Guru honorer yang masa kerja tiga tahun saja diangkat PPPK tanpa tes, apalagi kami yang telah menua mengabdi," katanya. 

Rahmat menyebutkan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Bekasi sebenarnya sangat merespons positif dan bersedia mengusulkan formasi untuk honorer K2 tenaga administrasi dan teknis lainnya menjadi ASN. Namun, BKD butuh SE MenPAN-RB.

Ketua Forum Honorer K2 mempertanyakan kebijakan pemerintah untuk mengalihkan petugas kebersihan ke outsourcing, padahal menghasilkan PAD.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News