Ketua KPK Firli Bahuri Bicara Kepentingan Politik, Lalu Minta Maaf, Ada Tekanan?
jpnn.com, JAKARTA - Ketua KPK Firli Bahuri menyatakan lembaga antirasuah itu tidak akan melibatkan diri dalam permainan opini apalagi persaingan politik.
Firli Bahuri juga memohon agar lembaganya diawasi baik oleh lembaga resmi seperti DPR, media massa hingga lembaga swadaya masyarakat.
"Kami pasti mendengar dan meneliti setiap informasi yang masuk, tetapi kami tidak akan terlibat dalam permainan opini dan persaingan politik," ucap Firli Bahuri dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (26/12).
Mantan Kabaharkam Polri itu juga mengingatkan bahwa KPK bersifat independen tidak terpengaruh kepada kekuasaan mana pun.
Dia menilai hanya kebersamaan dan kesadaran yang bisa membuat KPK sukses.
Melibatkan KPK dalam permainan opini dan kepentingan politik justru akan membuat lembaga itu tidak berdaya.
Melalui keterangan itu, Firli juga menyebut KPK dibentuk untuk mencari jalan keluar bagi maraknya korupsi di masa lalu, sehingga diperlukan terobosan dalam transisi menuju masa depan bebas korupsi.
Eks Kapolda Sumsel itu menyadari banyaknya harapan dari masyarakat, tetapi lembaganya tidak bisa bertindak sesuai opini publik.
Ketua KPK Firli Bahuri bicara kepentingan politik dan menegaskan lembaganya tidak terpengaruh kepada kekuasaan mana pun, lalu minta maaf.
- Perkuat Integrasi Keluarga Karyawan, BTN Gandeng KPK
- Bagaimana Sikap KPK soal Istri Rafael Alun yang Diduga Terima Aliran Uang Korupsi
- 5 Berita Terpopuler: Pengangkatan Honorer Mendesak, SK PPPK Setara PNS, Sama-Sama Harus Loyal dan Berintegritas
- Usut Kasus Investasi Bodong, KPK Bakal Panggil Dirut Taspen Antonius Kosasih
- KPK Tetapkan 2 Tersangka Baru terkait Kasus Korupsi Amarta Karya
- Usut Kasus Korupsi, KPK Panggil Senior Vice President Investasi PT Taspen