Ketua MA Meraih Honoris Causa

Ketua MA Meraih Honoris Causa
Ketua MA Meraih Honoris Causa
Tantangan itu di antaranya membangun kembali fundamental perekonomian nasional, menumbuhkan demokrasi politik, mengatasi rangkaian konflik di berbagai daerah yang mengancam persatuan dan kesatuan serta membangun kembali sistem penegakan hukum Indonesia. "Transparansi merupakan pintu kebenaran dan keadilan. Prinsip ini tidak bisa dihindari. Ini merupakan wujud kredibilitas dan  akuntabilitas," katanya.

Dia menilai, perubahan yang dialami bangsa sekarang ini antara lain karena berkembangnya dengan pesat media dan telekomunikasi yang ditunjang kemerdekaan pers, yang semua mendorong ke arah masyarakat yang demokratis. "Membangun masyarakat yang demokratis tidak sesederhana yang dibayangkan. Terdapat berbagai kendala yang sering dijumpai  dalam masyarakat. Baik kendala struktural maupun kultural," ujar suami dari Herawati Sikki ini.

Menurut pria kelahiran Soppeng, 23 Februari 1942 ini, peran partai politik dalam menentukan arah kebijakan negara begitu besar. Masyarakat, kata dia, diberi hak untuk memilih partai mana yang dianggap kredibel, akuntabel, dan akseptabel untuk menyuarakan kepentingan mereka pada lembaga-lembaga perwakilan rakyat.

Ayah dari dua anak ini juga merasakan kesedihan bila melihat tindakan kekerasan/anarkis yang dilakukan oleh mahasiswa di Indonesia, termasuk Makassar. "Dalam batin saya bertanya, apakah nilai-nilai luhur yang diajarkan nenek moyang kita Bugis-Makassar sudah tidak ada lagi bagi generasi muda kita" Nilai luhur yang ada pada suku Bugis-Makassar sangat menjunjung tinggi persaudaraan," ungkapnya.

MAKASSAR - Ketua Mahkamah Agung (MA) Harifin Andi Tumpa menerima penghargaan honoris causa dalam bidang hak asasi manusia (HAM) dan peradilan dari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News