Ketua MPR dan Presiden GCTP Teken MoU Penyebarluasan Budaya Toleransi dan Perdamaian

Ketua MPR dan Presiden GCTP Teken MoU Penyebarluasan Budaya Toleransi dan Perdamaian
Ketua MPR Bambang Soesatyo dan Presiden GCTP H.E Mr. Ahmed Bin Mohamed Aljarwan menandatangani nota kesepahaman tentang penyebarluasan budaya toleransi dan perdamaian, Selasa (8/8). Foto: Dokumentasi Humas MPR RI

Misi utama GCTP adalah menyebarkan budaya toleransi untuk mencapai perdamaian dunia.

Saat ini, GCTP beranggotakan berbagai tokoh perdamaian dunia dari sekitar 50 negara, termasuk Indonesia.
Perjuangan GCTP fokus pada penangkalan bahaya terorisme, fanatisme, kebencian, pembersihan etnis, sektarianisme, dan ekstremisme ras.

Berbagai paham tersebut tumbuh dan berkembang seperti kanker yang membahayakan perdamaian dunia.

"Kerja sama MPR dengan GCTP tidak lain karena Indonesia dipandang sebagai negara besar yang telah mendapat pengakuan sebagai negara toleran di dunia.
Bamsoet berharap sikap toleransi yang berkembang di Indonesia bisa ditularkan ke berbagai negara lain untuk mewujudkan perdamaian dunia.

Bamsoet juga menekankan pentingnya merawat toleransi juga tidak lepas dari kondisi global yang saat ini terus memprihatinkan.

Hal ini terlihat dari indeks perdamaian global yang terus memburuk dan mengalami penurunan hingga 3,2 persen selama kurun waktu 14 tahun terakhir, sebagaimana terungkap dari rilis Institut Ekonomi dan Perdamaian (Institute for Economics and Peace).

"Saat ini, ketika kita sedang mendorong komitmen global untuk menjaga semangat perdamaian, di belahan bumi yang lain, konflik bersenjata juga masih terus berkecamuk," ungkapnya.

Tidak hanya perang Rusia dan Ukraina yang mengakibatkan ratusan ribu korban tewas dan puluhan juta warga mengungsi, melainkan juga di beberapa negara lainnya yang hingga saat ini masih berjibaku menghadapi konflik.

MPR dan GCTP akan menjalin hubungan untuk saling bertukar isu keparlemenan dalam bidang toleransi dan perdamaian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News