Ketum PGRI Minta Jangan Lagi Utak-atik Masalah Tunjangan Profesi Guru
"Jadi banyak sekali hal-hal yang sebenarnya kami ingin agar situasi tenang, bagaimana proses pembelajaran bisa berjalan dengan efektif dalam situasi yang serba sulit. Itu dulu yang difokuskan," ujarnya.
Kemudian bagaimana siswa didorong belajar, guru mengajar dengan baik. Baik yang dapat akses maupun tidak dapat akses. Itu menurut Unifah lebih penting dipikirkan bersama.
PGRI sudah menyiapkan pelatihan guru secara masif. Para guru juga diminta membuat activity book.
Terkait peta jalan pendidikan nasional 2020-2035, PGRI meminta agar guru dan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) bukan sekadar tempelan.
Mereka harus menjadi fokus utama kalau ingin mencapai kualitas pendidikan dan ditransformasikan sampai 2035.
"Kami merasa sering sekali guru ini dijadikan beban oleh kementerian. Kami mohon hargailah guru dengan tidak mengeluarkan pernyataan yang membuat guru resah. Buatlah mereka tenang mengajar," pungkasnya. (esy/jpnn)
Ketum PB PGRI Unifah Rosyidi meminta pemerintah untuk tidak mengutak-atik tunjangan profesi guru.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Yandri Susanto: Indonesia Butuh Generasi Penerus yang Andal
- Nadiem Makarim Sebut Kurikulum Merdeka Dibutuhkan Sekolah yang Tertinggal, Guru Diberi Kebebasan
- Beasiswa Pendidikan Indonesia 2024 Dibuka, Peluang Besar untuk Guru dan Dosen
- Perkuat Platform Guraru, Acer Luncurkan Solusi End-to-End untuk Sektor Pendidikan
- PropertyGuru Indonesia Property Awards Kenalkan Kategori Baru di Tahun ke-10
- Fathan Subchi Harap PDBN jadi Wadah Silaturahmi Masyarakat Kelahiran Demak