KH DR Idham Chalid, 10 Tahun Melawan Stroke

Kamar Dibikin seperti RS, Perawat Siaga 24 Jam

KH DR Idham Chalid, 10 Tahun Melawan Stroke
MELAYAT- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melayat ke rumah duka almarhum KH Idham Chalid. Foto: Rusman/Rumgapres
"Kita sudah ikhlas bapak meninggal. Mungkin ini yang lebih baik untuk dirinya," kata salah satu anak KH Idham Cholid, Syaiful Hadi Chalid, kepada INDOPOS.

Ucapan duka cita datang dari sejumlah pejabat, misalnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ani Yudhoyono, Wakil Presiden Boediono dan Herawati Boediono, juga Menteri Agama Suryadharma Ali. Puluhan pelayat juga datang silih berganti ke rumah duka. Sejumlah pejabat negara dan tokoh masyarakat datang untuk mengucapkan belasungkawa. Di antaranya, Menteri Agama Suryadharma Ali, Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Helmy Faisal Zaini, KH Zainuddin MZ, AM Fatwa, Agum Gumelar, Fami Idris, Hamzah Haz, Slamet Effendi Yusuf, Lukman Hakin, Ketua Umum Partai Demoktar Anas Urbaningrum, dan Gubernur Jakarta Fauzi Bowo.

Sebuah tenda besar besar ditempatkan di depan rumah duka untuk tempat pelayat. Jenazah almarhum sendiri ditempatkan di atas tempat tidur. Di dekatnya terdapat sebuah lukisan almarhum mengenakan baju putih sambil membaca Alquran.

"Bapak bukan koma. Tapi kena stroke. Fungsi otaknya makin berkurang. Dia juga lumpuh. Syaraf-syarafnya sudah tidak berfungsi. Jadi cuma bisa tiduran di atas kasur aja," kata Rina Syaiful, menantu KH Idham Cholid.

Indonesia kembali kehilangan tokoh pentingnya. KH DR Idham Chalid bin Muhammad Chalid yang koma selama 10 tahun akhirnya menghembuskan nafas terakhir,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News