Kiai Ahong dari Makam Wali Ningxia

Oleh Dahlan Iskan

Kiai Ahong dari Makam Wali Ningxia
Kiai Ahong dari Makam Wali Ningxia

Saya pun bertanya apakah di Yunnan khotbah juga dilagukan.

”Tidak,” katanya.

Saya tahu, Islam di Tiongkok hampir semuanya bermazhab Hanafi. Dan hampir semuanya penganut tarekat. Satu prinsip yang mengutamakan hubungan batiniah. Bukan hanya lahiriah.

Tapi, umumnya, tarekat mereka terbelah dalam aliran-aliran sufi yang sangat banyak.

Wali tadi, misalnya, mengajarkan filsafat sufi Khuffiyah. Zikir Khuffiyah. Di seberangnya, ada aliran Jahriyyah. Sedang anak muda dari Yunnan tadi mengaku menganut Qadiriyah.

Selama 35 tahun terakhir mengikuti perkembangan Tiongkok, saya melihat ini: Kian banyak anak muda datang ke masjid. Ini sangat berbeda dengan 35 tahun lalu, yang kalau ke masjid hanya melihat orang-orang renta. (*)

 


SEBELUM kembali lagi ke Amerika, Dahlan Iskan beberapa hari di daerah muslim Tiongkok, di perbatasan Korea Utara dan di perbatasan Rusia. Ini kisahnya.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News