Kiai Migas

Oleh Dahlan Iskan

Kiai Migas
Foto: disway.id

Cairan itu lantas disedot. Mencapai 500 mililiter. Ternyata cairan itu muncul lagi di jantung beliau. Disedot lagi. Tiap setengah jam.

Dokter pun sempat curiga. Jangan-jangan telah terjadi kesalahan dalam proses ablasi. Meski rasanya tidak mungkin.

Untuk memastikannya dokter memutuskan membuka dada almarhum. Dilihatlah kondisi fisik jantung beliau. "Ternyata dokter tidak menemukan kesalahan apa pun dalam proses ablasi," ujar Ny. Farida, istri Gus Sholah.

Kondisi Gus Sholah pun kian serius. Jam 4 sore Ny Farida bertanya ke dokter. "Secara teknis-medis apakah masih ada harapan?“ ujar Ny Farida menirukan pertanyaannyi ke dokter.

"Harus lebih banyak doa," jawab dokter seperti ditirukannyi.

Dari jawaban itu Ny Farida tahu bahwa Gus Sholah sudah sulit diselamatkan. Maka ditanyakan lagi kemungkinan berikutnya.

"Secara teknis-medis kira-kira bisa bertahan berapa lama?" tanyanyi seperti ditirukannyi.

"Paling lama sampai jam 12 malam," jawab dokter, seperti yang ditirukan beliau.

Gus Sholah harus masuk RS lagi. Diketahuilah banyak cairan di jantung beliau. Cairan itu lantas disedot. Mencapai 500 mililiter.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News