Kikuk karena Anggota Syuriah Cium Tanggannya
Senin, 29 Maret 2010 – 02:37 WIB
Persinggungannya langsung dengan NU terjadi saat pelaksanaan Muktamar Ke-26 NU di Semarang, Jawa Tengah. Nakamura mendapat undangan kehormatan juga berkat usaha Gus Dur. Bahkan, saat itu dia diperbolehkan mengikuti sidang khusus syuriah sebagai badan tertinggi NU di Masjid Baiturrahman.
Kehadirannya dalam forum tersebut kontan menjadi pusat perhatian peserta sidang. Beberapa anggota syuriah sempat berebut menyalami Nakamura. "Bahkan, ada yang mencium tangan saya. Saya menjadi serbasalah bercampur kikuk. Ya sudah, saya keluar sebelum sidang selesai," katanya dengan bahasa Indonesia yang fasih.
Belakangan Nakamura mengetahui bahwa saat sejumlah anggota syuriah NU menciumi tangannya saat itu karena banyak yang mengira dirinya adalah ulama Islam terkemuka peninjau dari Jepang. "Kadang-kadang sekarang sih ingin dicium lagi. Tapi, sudah tidak ada yang mau," ujarnya, kemudian tertawa.
Berangkat dari keikutsertaannya di muktamar, ketertarikannya terhadap NU perlahan mulai muncul. Dia akhirnya sadar bahwa NU sebagai organisasi ternyata memiliki jaringan massa yang luas. "Sampai pedesaan di hampir seluruh wilayah Indonesia. Luar biasa dan mengguncangkan," katanya.
Muktamar ke-32 NU di Makassar yang berakhir Sabtu lalu (27/3) tak hanya dihadiri ribuan warga nahdliyin. Banyak peninjau dan pengamat luar negeri
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor