Kikuk karena Anggota Syuriah Cium Tanggannya
Senin, 29 Maret 2010 – 02:37 WIB
"NU seperti salah satu bagian tak terpisahkan dalam hidup saya dalam 30 tahun terakhir," ujar Nakamura kepada Jawa Pos.
Berkat perkenalannya dengan NU, Nakamura semakin tertarik mendalami masyarakat Islam di Indonesia. Selain itu, organisasi yang didirikan KH Hasyim Asyari tersebut telah banyak memberikan pelajaran hidup kepada antropolog dari Chiba University, Jepang itu.
Pada pertengahan 1970-an, Nakamura datang ke Indonesia. Saat itu dia melakukan penelitian di Jogjakarta tentang Islam dan Muhammadiyah. Hasil penelitiannya membuahkan sebuah buku yang cukup terkenal, Bulan Sabit Muncul dari Balik Pohon Beringin.
Saat penelitian itulah, Nakamura bertemu dengan banyak tokoh Islam. Salah seorang di antara mereka adalah Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Saat bertemu, intelektual muda NU yang juga cucu KH Hasyim Asyari itu menganggap pemahaman Nakamura tentang Islam di Indonesia kurang lengkap jika tidak meneliti NU. "Jadi, Gus Dur yang membawa saya ke sini (muktamar NU) sampai sekarang," katanya.
Muktamar ke-32 NU di Makassar yang berakhir Sabtu lalu (27/3) tak hanya dihadiri ribuan warga nahdliyin. Banyak peninjau dan pengamat luar negeri
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor