Kilang Apung Blok Cepu Tak Efisien

Biaya Tinggi, Potensi Rugi Rp 2,76 T

Kilang Apung Blok Cepu Tak Efisien
Kilang Apung Blok Cepu Tak Efisien
Sebagaimana diwartakan, rapat Pansus Hak Angket BBM DPR telah meminta salinan kontrak pembangunan FSO untuk menyimpan minyak mentah. Kontrak itu ditandatangani PT Pertamina EP Cepu (anak perusahaan PT Pertamina) dengan ExxonMobil.

Namun, belakangan tim kajian dari PT Pertamina EP justru mengungkapkan tangki penampung lebih efisien dibangun di darat daripada di laut. Perbedaan pendapat dua operator Blok Cepu itu mengundang Pansus Angket BBM untuk mempertanyakan dan menyelidiki rencana tersebut.

Juru Bicara Pertamina Wisnuntoro menyatakan, pembangunan kilang untuk menampung minyak dari Blok Cepu idealnya dilakukan di darat. Namun, Pertamina dan Exxon mengalami kesulitan dalam pembebasan lahan. ’’Tapi, kalau pemda mau menyediakan dana, itu akan lebih mudah,’’ ujarnya.

Staf Ahli Menteri ESDM Kardaya Warnika menambahkan, Pertamina harus bertanggung jawab dalam kontrak pembangunan kilang apung Cepu dengan Exxon. Sebab, kontrak pembangunan proyek tersebut berdasar kesepakatan Pertamina. ’’Sebelum kontrak itu direalisasikan, harus ada pembicaraan antara Pertamina dengan Exxon soal pembiayaan,’’ tegasnya.

JAKARTA – Rencana pembangunan kilang apung di laut (floating storage offshore) untuk menampung minyak mentah dari Blok Cepu dinilai sebagai

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News