Kinerja Bappenas Dinilai Belum Optimal

Kinerja Bappenas Dinilai Belum Optimal
Kinerja Bappenas Dinilai Belum Optimal
Pertama, Bappenas selalu mempunyai fashion untuk membela atau memperjuangkan rakyat agar lebih sejahtera. "Setiap kali ada satu kondisi yang mengganggu masalah kesejahteraan rakyat, Bappenas selalu tampil terdepan dengan program-program yang selalu memperhatikan kesejahteraan rakyat seperti program inpres desa, puskesmas, posyandu, swasembada pangan, dan lain-lain," ujur Emil Salim.

Kedua, Bappenas selalu berorientasi pada pembangunan daerah. Hal ini ditunjukkan dengan kepeloporan Bappenas untuk membangun Bappeda di tingkat provinsi. Bappeda provinsi Aceh merupakan Bappeda yang pertama didirikan oleh Bappenas. “Komitmen tersebut menunjukkan kalau Bappenas bukan lembaga yang memonopoli pembangunan,” tegasnya.

Ketiga, intellectual leadership. Emil Salim mengatakan sejak awal Bappenas mempunyai posisi yang sangat strategis lantaran Bappenas merupakan tempat berkumpulnya orang-orang pintar dari berbagai disiplin ilmu. Dengan potensi dan kemampuan seperti itu, program-program dihasilkan Bappenas selalu diarahkan pada pembentukan building nation.

Sementara Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida S Alisjahbana menjelaskan acara Silaturahmi Alumni Bappenas dengan Menteri PPN/Bappenas kali ini ditandai dengan peluncuran buku “Bappenas Dalam Sejarah Perencanaan Pembangunan di Indonesia.” Buku tersebut, lanjut Armida, merupakan prakarsa Paguyuban Alumni Bappenas.

JAKARTA--Mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas era Orde Baru, Ginandjar Kartasasmita menilai program-program pembangunan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News