Kiprah SMK Pertanian Al-Madaniyah Melawan Ancaman Kepunahan Petani

Digunjing Tetangga karena Sekolah Bawa Cangkul

Kiprah SMK Pertanian Al-Madaniyah Melawan Ancaman Kepunahan Petani
SISWA-siswi SMK Pertanian Al Madaniyah sedang menanam padi dengan sistem mutakhir SRI. Foto : SMK Pertanian Al Madaniyah for Jawa Pos
Dia mengembangkan SMK dengan berbekal sebidang tanah milik almarhum ayahnya, Suparman. "Sebelum ada SMK, saya mendirikan SMP dulu (SMP Al-Madaniyah)," jelas pria kelahiran Tasikmalaya, 16 Agustus 1978, itu.

SMK yang berdiri di atas tanah seluas 2.800 meter persegi tersebut muncul dari keresahan Ruslan. Saat lepas pisah dengan siswa SMP Al-Madaniyah pada 2006, hanya tiga di antara 37 siswa yang angkat tangan sebagai tanda niat melanjutkan ke SMA atau sederajat. Sisanya diam dan memilih tidak melanjutkan. Alasannya, SMA yang paling dekat berada 10 kilometer dari Kampung Cibuleud.

Ruslan yang juga pengajar di SMK Pertanian Al-Madaniyah berharap agar sekolah itu bisa terus hidup. Dengan demikian, ancaman kepunahan petani di kampungnya bisa dicegah. (*/c10/ca)

Jumlah petani terus tergerus zaman. Nah, SMK Pertanian Al-Madaniyah muncul untuk mencetak petani-petani baru. Sekolah di pedalaman Tasikmalaya, Jawa


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News