Kisah Anak SMP Korban Penculikan yang Ditinggal di Tengah Hutan

Kisah Anak SMP Korban Penculikan yang Ditinggal di Tengah Hutan
Ilustrasi. Foto: pixabay

Pukul 19.30 WIT, akhirnya cahaya lampu mulai terlihat. Setengah berlari, mereka mencari seseorang untuk memberinya pertolongan. Mereka lalu melihat sesosok pria bersegam hijau lumut. “Kami lihat Pak Tentara di depan alun-alun. Akhirnya dia yang antarkan kami pulang,”kata Renold.

Sang ibu, Ririn dmengatakan. Sejak kejadian itu Renold menjadi sosok yang pendiam. Sulit makan. Berkomunikasi hanya jika butuh. Dan kerap melamun. Demikian pula dengan Sandi, selama tiga hari dia masih trauma. Masih jelas gambaran hutan dan semak belukar yang dilawatinya. 

“Ini baru dia mulai seperti biasa, mau sedikit ketawa. Setelah dengar pelakunya sudah ditangkap,”kata Ririn yang mendampingi sang putra di Mako Polres Sorong Kota, pada Kamis (8/9).

Dari kejadian yang menimpanya. Renold dan ketiga rekannya banyak mengambil pelajaran. Pertama, jangan mudah percaya terhadap bujukan orang. Lebih waspada. Dan yang pasti lebih berani dalam mengahadapi situasi sulit dan menakutkan.

“Lebih hati-hati, kalau naik angkot pilihan yang banyak penumpang terus ada orang dewasanya,” kata anak yang masih duduk di bangku SMP kelas 2 ini. (nur hayyu supriatin/radar sorong/jpnn)


MEMORI pahit tak bisa dilupakan Renold (13), satu dari tiga korban penculikan oknum sopir angkot yang merampok juga meninggalkan mereka di tengah


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News