Kisah Ishak, 25 Tahun jadi Petugas Cleaning Outsourcing di Gedung DPR

Tak Pernah Naik Pangkat, Dua Anak Terpaksa Putus Sekolah

Kisah Ishak, 25 Tahun jadi Petugas Cleaning Outsourcing di Gedung DPR
Ishak, petugas kebersihan di DPR RI yang sudah 25 tahun menjadi pegawai outsourcing. Foto : Ayatollah Antoni/JPNN.Com
Beruntung ada kereta, transportasi murah yang tiap hari menjadi pilihan Ishak saat berangkat maupun pulang kerja. "Naik dari Stasiun Cilejet turunnya di Palmerah. Terus jalan kaki ke DPR," urainya. Stasiun Palmerah memang hanya terpisah jalan dengan tembok belakang gedung DPR RI.

Biaya yang harus dikeluarkan Ishak untuk transportasi adalah Rp 3.000 per hari. Dengan kereta rute Jakarta-Rangkasbitung, Ishak harus rela dua jam berdesak-desakan bersama penumpang lain hanya untuk sekali jalan.  "Sekali jalan cenggo (Rp 1.500). Pulang pergi jadi Rp 3000," paparnya.

Selama lima hari kerja, Ishak keluar rumah pukul 05.00 dan baru pulang dari gedung DPR RI pukul 19.30. Jika hari Senin, Ishak harus keluar rumah lebih pagi.   "Jam tiga (pagi) harus sudah keluar rumah biar bisa dapet tempat di kereta. Hari Senin kereta dari Rangkasbitung penuh," keluhnya.

Kini setelah 25 tahun bekerja dengan pola outsourcing di DPR, Ishak tak pernah merasakan naik pangkat. "Sampai sekarang masih cleaning," tutur pria beristrikan wanita bernama Hartati itu.   Paling-paling Ishak hanya mendapat tambahan penghasilan saat pindah perusahaan yang menggunakan jasanya. "Enggak banyak," keluhnya.

Dengan penghasilan minim itu pula Ishak terpaksa mengubur harapannya untuk menyekolahkan anak-anaknya hingga jenjang kuliah. Dari lima anaknya, dua di antaranya harus drop-out.

Anak pertamanya, M Yunus, terpaksa berhenti sekolah saat masih duduk di bangku SMP. "Umurnya sekarang 18 tahun. Kerja di konveksi," kata Ishak.

Sedangkan anak kedua yang bernama Riani Budiastuti bernasib lebih baik karena sudah duduk di kelas 3 SMA  di sebuah sekolah swasta tak jauh dari tempatnya bermukim. Namun anaknya yang ketiga, Muhammad Refiansyah, juga tak sekolah.   "Sekarang umurnya (Refiansyah) 17 tahun. Keluar sekolah saat kelas satu SMP," tutur Ishak.

Anak keempat pasangan Ishak dan Hartati adalah Muhammad Afrizal yang kini duduk di kelas 1 SMP di Tenjo, Bogor. "Yang terakhir lima tahun, masih TK nol kecil," katanya.

Sistem kerja outsourcing kerap dipersoalkan karena dianggap tak manusiawi. Namun sempitnya lapangan kerja di Jakarta membuat banyak orang pasrah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News