Kisah Madonna, Sarjana Mengajar 7 Mata Pelajaran di SMK

Kisah Madonna, Sarjana Mengajar 7 Mata Pelajaran di SMK
Meski berlatar sarjana pendidikan bahasa Inggris, Madonna sanggup mengampu tujuh mapel sekaligus. Foto: R BAGUS RAHADI/Radar Madiun

jpnn.com - Madonna Susida Ramayanti merupakan peserta program sarjana mendidik di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (SM3T).

Sudah setahu dia bertugas di Desa Sri Nanti, Kecamatan Sei Menggaris, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Sarjana pendidikan bahasa Inggris itu dituntut mengampu tujuh mata pelajaran (mapel) sekaligus.

CHOIRUN NAFIA - Madiun

Telunjuk Madonna Susida Ramayanti terus menggeser layar smartphone miliknya. Dengan semangat dia menunjukkan koleksi foto-foto semasa bertugas ke salah satu dari empat desa di Kecamatan Sei Menggaris.

Baru dua hari kemarin gadis 23 tahun itu kembali ke kampung halamannya di Kelurahan Tawangrejo, Kartoharjo, Kota Madiun. ‘’Setahun ngajar di sana,’’ tuturnya.

Jaket bertuliskan SM3T hitam pun masih dikenakannya. Semangatnya begitu menggebu saat menceritakan pengalamannya mengajar di daerah yang kebanyakan ditinggali transmigran.

Sedih saat harus berpisah dengan murid-muridnya di SMKN 1 Sei Menggaris. ‘’Kondisi di sana sangat berbeda 180 derajat dengan di sini,’’ ungkap alumnus Universitas PGRI (Unipma) Madiun itu.

Cuaca, misalnya, di sana sangat panas. Untuk mencapai ke sekolah tempatnya mengajar, Madonna dan enam temannya harus menembus hutan untuk menghindari teriknya matahari.

Madonna Susida Ramayanti merupakan peserta program sarjana mendidik di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (SM3T).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News