Kisah Mengharukan Penyintas COVID-19, Berjuang Jalani Isolasi Mandiri setelah Kehilangan Ayah

Kisah Mengharukan Penyintas COVID-19, Berjuang Jalani Isolasi Mandiri setelah Kehilangan Ayah
Rinna Fajriah dalam program Bincang Online yang ditayangkan akun JPNN.COM di YouTube. Foto: tangkapan layar YouTube/JPNN.COM

Seiring waktu berjalan, ayah Rinna meninggal dunia karena memiliki penyakit bawaan dan terpapar COVID-19.

Di sisi lain Rinna yang sedang berduka karena kehilangan ayahnya juga harus menjalani isolasi mandiri. Rinna hanya berdua dengan ibunya melewati masa isolasi untuk melawan COVID-19.

Menurut Rinna, menjalani isolasi merupakan masa-masa sulit baginya. Selain harus menjaga imunitas tubuh, dia mesti mendampingi sang ibu yang juga positif COVID-19 dan masih berduka.

Selama menjalani isolasi mandiri itu Rinna dan ibunya tidak mengonsumsi obat khusus, kecuali vitamin dan makanan alami untuk penguat daya tahan tubuh.

"Saya dan mama selalu minum vitamin, makan sayur-sayuran, makan teratur, selalu mencuci tangan, dan banyak minum air putih," tutur Rinna.

Lebih lanjut Rinna menjelaskan alasan memilih isolasi di rumah bersama ibunya. Menurut dia, di rumah sendiri terasa lebih tenang dan bisa memberi semangat kepada ibunya secara langsung.

"Saya lebih memilih di rumah karena aman dan nyaman. Orang tua juga sudah lanjut usia, saya bawa ke sana (Wisma Atlet) takut kepikiran dan jadi stres. Saya putuskan di rumah saja, berdua saja lebih aman,," beber Rinna.

Untuk urusan makan dan suplai vitamin, Rinna bisa mengandalkan kakak kandungnya yang rumahnya tidak jauh dari tempat isolasi.

Perjuangan Rinna tak mudah karena ibunya juga positif Covid-19 dan sang ayah baru saja meninggal dunia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News