Kisah Mengharukan Penyintas COVID-19, Berjuang Jalani Isolasi Mandiri setelah Kehilangan Ayah

Kisah Mengharukan Penyintas COVID-19, Berjuang Jalani Isolasi Mandiri setelah Kehilangan Ayah
Rinna Fajriah dalam program Bincang Online yang ditayangkan akun JPNN.COM di YouTube. Foto: tangkapan layar YouTube/JPNN.COM

"Makan masih ada kakak yang lokasi rumahnya enggak jauh. Dia kan negatif, jadi yang suplai makanan, buat pagi, sarapan, makan siang, malam, sayur-sayuran dari kakak," kata Rinna.

Setelah melakukan isolasi mandiri selama 14 hari, Rinna memutuskan untuk kembali melakukan swab test bersama ibunya. Alhamdulillah, keduanya dinyatakan negatif dan sembuh dari COVID-19.

"Jadi selama isolasi 14 hari, gejala seperti badan lemas, buang air besar yang encer, perut kram itu hilang semua, dan hasilnya negatif (setelah swab test, red)," urai Rinna.

Setelah berhasil melawan COVID-19, Rina dan ibunya mengubah gaya hidup menjadi lebih proaktif dalam menerapkan protokol kesehatan 3M, yakni rajin mencuci tangan; memakai masker; dan menjaga jarak.

Rinna juga berpesan kepada para pasien COVID-19 yang masih berjuang untuk sembuh agar selalu berpikir positif.

"Saya berpikir positif saja, kalau dibawa stres nanti malah tambah parah. Saling support juga saya sama ibu karena baru kehilangan kan, terima semua keadaan karena sudah jalannya," tandas Rinna.(cuy/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

Perjuangan Rinna tak mudah karena ibunya juga positif Covid-19 dan sang ayah baru saja meninggal dunia.


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News