Kisah Mertua "Nenek Sihir" Suka Menyiksa Cucu Sendiri

Kisah Mertua "Nenek Sihir" Suka Menyiksa Cucu Sendiri
Ilustrasi. Radar Surabaya

Saat ditanyakan ke mertua, Karin sering mendapatkan jawaban bohong. Yang katanya jatuh ke lantai lah, atau kadang kebentur botol dotnya. “Semula saya percaya saja, tapi lambat laun kok banyak bohongnya karena anakku sering kedapatan menangis sendirian,” tuturnya. 

Apalagi menurut keterangan tetangga, anaknya menangis tak berhenti-henti karena memang dibiarkan oleh neneknya. “Katanya tetangga seperti itu. Lha saya juga sering menemukan mertuaku diam saja kalau anakku menangis. Berarti kan klop,” ujarnya

Karin mengaku sempat mengadukan masalah ini ke Donwori. Namun bukannya mendapat dukungan, justru Karin kena damprat sang suami lantaran dikira menjelek-jelekkan ibu mertuanya itu. 

Bahkan, Donwori malah ganti memarahi Karin. Bahkan, Donwori menyarankan Karin berhenti bekerja saja sebagai pegawai bank kalau memang tidak percaya ibunya menjaga buah hati mereka. 

Tapi Karin tetap menolak. Karena menurutnya yang salah bukan dirinya. Melainkan ibu mertua. Karena itu, Karin pun memberikan pilihan kepada Donwori kalau tidak mau mengingatkan ibunya lebih baik dirinya yang pergi dari rumah demi keselamatan anaknya. 

"Saya malah dikatai menantu durhaka. Padahal, saksinya itu banyak para tetangga. Kok saya yang malah diomel-omeli," imbuhnya. 

Karin mengaku tidak peduli. Lebih baik dia pisah dari suaminya daripada anaknya diasuh oleh nenek yang punya kelainan suka menyiksa anak kecil. Toh, suaminya lebih memilih ibunya daripada dirinya dan keselamatan anaknya. "Ya mungkin dia masih belum ikhlas anaknya punya istri dan anak," pungkasnya. (*/jay)

TERNYATA tidak semua nenek senang mendapatkan cucu. Buktinya mertua Karin, 32, sebut saja Maya bukannya senang menimang cucunya yang baru berusia


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News