Kisah Pak Ngadiman, 118 Kali Donor Darah, 34 Tahun Harus Melawan Rasa Takut

Kisah Pak Ngadiman, 118 Kali Donor Darah, 34 Tahun Harus Melawan Rasa Takut
Pak Ngadiman. sopir ambulans dan sopir jenazah PMI Banjarnegara (ANTARA/HO - dok. pribadi)

jpnn.com, BANJARNEGARA - Mungkin tidak orang yang bisa seperti Pak Ngadiman (56).

Warga Desa Karangkemiri, Wanadadi, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah ini pengin setiap langkahnya dapat membawa arti terutama bagi kemanusiaan.

Menolong sesama merupakan sebuah panggilan bagi Ngadiman. Salah satu cara yang dilakukannya adalah dengan donor darah.

Ngadiman sudah melakukan aksi donor darah sejak masih berusia muda, yakni 22 tahun.

Tepatnya pada 1986, ketika Ngadiman muda menjalani pekerjaan sebagai sopir mobil ambulans dan mobil jenazah di PMI Kabupaten Banjarnegara.

Ada hal positif yang membuat Pak Ngadiman rutin melakukan donor darah selain kebanggaan bisa melakukan kebaikan.

"Saya juga merasa tubuh menjadi enteng, merasa bugar dan sangat sehat setelah melakukan donor darah," ucap Ngadiman.

Sejak berusia 22 tahun itu Ngadiman melakukan donor darah secara rutin. Minimal tiga bulan sekali.

Pak Ngadiman merupakan sopir mobil ambulans dan mobil jenazah milik PMI Kabupaten Banjarnegara.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News