Kisah Pendaratan Kapten Cook di Australia Mulai Dikoreksi

"Hal itu tidak mengurangi arti dari upaya James Cook, sebagai penjelajah yang luar biasa. Namun, sejarah menunjukkan ketika suatu tempat diduduki, sejarah yang sebenarnya pun dihancurkan atau disalahartikan," kata Ingrey.
"Sudah lama, masyarakat kami meminta agar kami menceritakan kisah kami dengan cara kami sendiri," tambahnya.

Upaya mengoreksi kembali perspektif buku harian pelaut-pelaut Inggris kini dilakukan para pemuka suku Dharawal bersama perpustakaan, museum, dan ahli bahasa.
Bila hal ini terwujud, ia berharap akan hadir kisah yang lebih otentik dan masuk akal mengenai kontak pertama penduduk asli dengan pelaut Inggris.
Pengembalian bukti fisik
Upaya meluruskan sejarah 250 tahun silam itu juga dilakukan Theresa Ardler dari suku Gweagal dan Yuin.
Catatan tertulis dari buku harian kru Kapten Cook menjelaskan adanya konflik yang terjadi saat kontak pertama antara dua budaya tersebut.
Buku harian menggambarkan orang Aborigin mengancam para kru kapal, sampai pada akhirnya tembakan dilepaskan ke arah mereka, tapi tidak dijelaskan apakah penduduk setempat itu hidup atau mati.
Kisah pendaratan Kapten James Cook dari Inggris ke Teluk Botany sudah tak asing lagi bagi kebanyakan orang Australia
- Dunia Hari Ini: Setidaknya Delapan Orang Tewas Setelah Serangan India ke Pakistan
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025