Kisah Pendaratan Kapten Cook di Australia Mulai Dikoreksi

Theresa mengaku sebagai keturunan prajurit Gweagal, bernama Cooman, yang merupakan salah satu dari dua pejuang yang hari itu membela kampungnya dari para pelaut Inggris.
Dia mengatakan sejarah lisan yang diwariskan para tetua sukunya berbeda dengan yang ada dalam buku sejarah.

"Saya duduk di kelas 1 SMA ketika belajar mengenai Cook, membaca sebuah buku yang menyebutkan peluru ditembakkan di bagian atas kepala mereka [para pejuang Aborigin]," jelasnya.
"Saya ingat waktu itu langsung berdiri dan mengatakan kalau cerita ini keliru, bukan sejarah yang sebenarnya, karena kakek saya tertembak," kata Theresa.
Sampai kini ia terus berusaha agar bukti fisik dari konflik kontak pertama itu dikembalikan ke Australia.
Salah satu bukti yang dimaksud yaitu perisai kulit dengan lubang peluru, bernama "Perisai Gweagal", yang kini disimpan di British Museum.
Pihak British Museum menyatakan anggapan perisai itu milik pejuang Aborigin bernama Cooman ketika ditembak oleh pasukan Kapten Cook masih merupakan "anggapan dan belum terkonfirmasi".
Kisah pendaratan Kapten James Cook dari Inggris ke Teluk Botany sudah tak asing lagi bagi kebanyakan orang Australia
- Dunia Hari Ini: Setidaknya Delapan Orang Tewas Setelah Serangan India ke Pakistan
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025