Kisah Perempuan Malaysia Berbagi Suami: Tidak Keberatan Cuma Jadi Istri Akhir Pekan

"Masih banyak perempuan di luar sana yang mengalami kesulitan dan harus bekerja keras. Jika mereka mendapatkan kesempatan untuk kehidupan yang nyaman, mengapa tidak?" ujarnya.
Zunie mengungkapkan perempuan seringkali berusaha menghidari stigma negatif sebagai lajang yang tak menikah.
Menjadi istri kedua, katanya, memungkinkan untuk meningkatkan status mereka.
"Dan yang paling penting, jika memiliki suami, mereka tidak akan dilecehkan oleh pria lain," tambahnya.
Penelitian Dr Zunie menemukan banyak istri pertama yang dipaksa atau didorong untuk menerima keputusan suami mereka.
"Beberapa di antaranya menyatakan ketidakpuasan mereka, tapi sebagian akhirnya menerimanya demi menyelamatkan pernikahan atau demi anak-anak," jelasnya.
Penelitian terbaru yang dilaksanakan 'Sister in Islam' menemukan 70 persen perempuan Muslim mengakui hak pria Muslim untuk berpoligami jika mereka bisa berlaku adil.
Namun, meski demikian, hanya 30 persen di antara perempuan Muslim ini yang akan mengizinkan suaminya untuk menikahi perempuan lain.
Qobin telah mendaki gunung tertinggi yang ada di setiap benua. Tapi pria Malaysia ini mengaku memiliki dua orang istri justru jauh lebih sulit daripada naik ke puncak Gunung Everest.
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Biaya Haji Indonesia Lebih Mahal dari Malaysia
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Mantap! 2 UMKM Binaan Bea Cukai Nunukan Sukses Ekspor Produknya ke Malaysia
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Ibas Tegaskan Indonesia dan Malaysia Tak Hanya Tetangga, Tetapi..