Kisah Perjuangan di Balik Pembuatan Al-Qur’an Akbar di Palembang, Berawal Dari Mimpi

Kisah Perjuangan di Balik Pembuatan Al-Qur’an Akbar di Palembang, Berawal Dari Mimpi
Salah satu bagian dari Al-Qur'an Akbar di Palembang. Foto: Cuci Hati/JPNN.com.

Pembuatan Al-Qur’an tidak langsung 315 keping seperti sekarang.

Dia  memulai dengan dua keping kaligrafi yakni surat Al-Fatihah dan lembar pertama surat Al-Baqarah.

Kisah Perjuangan di Balik Pembuatan Al-Qur’an Akbar di Palembang, Berawal Dari Mimpi

Syofwatillah Mohzaib atau Ustaz Opat sang penggagas Al-Qur'an Akbar di Palembang, Sumsel. Foto: Cuci Hati/JPNN.com.

Seusai membuat dua keping kaligrafi, Opat memperlihatkan hasil karyanya kepada para pengurus Masjid Agung Palembang, dan ulama-ulama di Kota Palembang dan guru-gurunya di Pesantren Ar Riyadh Palembang dan guru-gurunya di Pesantren Al Khoiriyah Banten dan Arrisalah Ponorogo. 

Saat itu, Ustaz Opat juga memohon dukungan untuk melanjutkan karyanya. 

“Akan tetapi, saat itu ustaz dan para ulama bilang bahwa untuk membuat Al-Qur’an dari ukiran kayu itu biayanya tidaklah sedikit," kata Ustaz Opat saat ditemui JPNN.com di Bayt Al-Qur’an Akbar, Gandus, Palembang.

Ulama kemudian menyarankan Ustaz Opat menemui salah satu tokoh masyarakat Kota Palembang, Marzuki Alie, yang menjabat Direktur Komersial PT Semen Baturaja (Persero) Sumatera Selatan.  

Inilah kisal perjuangan di balik pembuatan Al-Qur’an Akbar di Palembang. Ternyata berawal dari mimpi sang penggagas Syofwatillah Mohzaib alias Ustaz Opat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News