Kisah Petualangan Dedi, 'Robin Hood' dari Batam (2-Habis)
Sekali Beraksi Minimal Raup Rp 1 Miliar
Jumat, 17 Februari 2012 – 11:11 WIB

Ilustrasi perampokan. Grafis: Rahayuning Putri Utami/JPNN.com
"Saya sering kena tangkap bersama komplotan di Johor. Namun, tidak pernah lama di penjara. Saya jaminkan beberapa ribu ringgit ke Polisi Diraja Malaysia dan mereka langsung melepas saya," sambungnya.
Dari sejumlah aksi di luar negeri, Dedi merasakan tantangan yang begitu berat saat di Singapura. Sebab, sistem keamanan di negeri mungil nan kaya itu sangat ketat. Baik di dalam maupun di luar bank. "Saya sekali saja merampok nasabah bank di Singapura dan berhasil lolos. Saya tak mau lagi seandainya bebas nanti disuruh merampok ke Singapura. Sama juga bunuh diri," katanya.
Dedi masuk ke Singapura pada 2006. Dari hasil merampok nasabah bank asing, dia meraup Rp 1,5 miliar. "Sekali beraksi, saya tidak pernah mendapatkan hasil di bawah Rp 1 miliar, pasti lebih," ujarnya.
Dari hasil merampok di luar negeri itu, Dedi kini punya tiga rumah di Batam. Dia juga membeli mobil Toyota Avanza yang dipakainya untuk operasional pembobolan rumah mewah di Batam.
Selain dermawan, Dedi perampok yang cerdas. Dia hampir selalu sukses menjalankan aksinya. Namun, sepandai-pandainya dia berkelit dari kejaran petugas,
BERITA TERKAIT
- PSN Rempang Eco City Tak Masuk Perpres yang Diteken Prabowo, Rieke: Batal!
- Gandeng Telkomsel, Pegatron Resmikan Smart Factory Berbasis AI dan 5G di Batam
- 30 WN Vietnam Ditangkap, 2 Kapal Ikan Ilegal Diamankan di Perairan Indonesia
- Komplotan Perampok Terbongkar Setelah Satu Pelaku Ingat Orang Tua Sakit
- Wanita di Depok Dirampok dan Diperkosa
- Gemerlap Danantara